Kondisi bangunan ruang kelas belajar (RKB) SDN 6 Batuyang yang roboh belum lama ini (foto/istimewa) 



SUARANUSRA.COM - Banyaknya bangunan sekolah di Lombok Timur yang mengalami kerusakan parah, hingga mengganggu proses kegiatan belajar mengajar (KBM) peserta didik memantik respon dari legislatif. 

Kali ini respon datang dari Sekretaris Komisi II DPRD Lombok Timur, Lalu Husnan Kariadi (LHK). 

Disampaikan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin harus mengambil sikap dan kebijakan yang nyata untuk melakukan pembenahan atas banyak bangunan sekolah yang alami kerusakan. 

"Eksekutif dalam hal ini Pak Bupati harus memberi atensi khusus atas kondisi ini. Tidak ada alasan bagi eksekutif untuk menunda-nunda, perbaikan atau bahkan pembangunan kembali ruang kelas belajar (RKB) di beberapa sekolah yang alami kerusakan harus segera dilakukan," kata LHK saat dihubungi media ini. Kamis (17/04/2025)

Masih lanjut dia, anggaran perbaikan RKB beberapa sekolah yang rusak itu harus masuk dan diputuskan menjadi prioritas di Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025 ini. 

Tak sampai disitu LHK juga menyampaikan, langkah pasti mesti dilakukan, karena pendidikan yang layak adalah hak konstitusional peserta didik yang wajib dipenuhi oleh pemerintah tanpa ada alasan apapun. 

"Pendidikan itu hak dasar warga negara. Jadi berdosa kita kalau kualitas sarana dan prasarana pendidikan kita tidak layak. Jadi kami akan dorong, anggaran untuk mengatasi masalah itu harus jadi prioritas utama di APBD Perubahan nanti," kata legislator dari Dapil Lombok Timur II itu. 

"Terlebih lagi kan akronim pemerintahan Iron-Edwin ini Smart. Sudah barang tentu sarana prasarana pendidikan kita juga harus layak agar terbina peserta didik yang smart (pintar, red) juga," imbuh sosok yang juga Ketua DPC PPP Lombok Timur tersebut. 

Pada berita sebelumnya, bangunan RKB SDN 6 Batuyang, Kecamatan Pringgabaya ambruk. Sementara bangunan RKB SDN 2 Jurit, Kecamatan Pringgasela nyaris ambruk dan ditopang oleh bambu agar tidak menimbulkan korban.

Akibat peristiwa itu, ratusan peserta didik dari dua sekolah itu harus menjalani proses KBM dibangunan darurat yang diatapi oleh terpal plastik, guna menunggu proses perbaikan bangunan sekolah dilakukan oleh pihak terkait. 

Terkait kondisi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur, Izzuddin mengatakan pihaknya sudah mengajukan perbaikan sebanyak 107 sekolah ke Bupati Lombok Timur. 

" Total sekolah yang rusak berdasarkan data di masing-masing bidang sebanyak 150. Kami sudah mengajukan perbaikan 107 sekolah rusak untuk diperbaiki ke Bupati," katanya. 

Tapi kata dia, dari total 107 sekolah yang diajukan, Bupati hanya menyetujui untuk melakukan perbaikan pada 60 sekolah dan menjadi prioritas di tahun 2025 ini. 

"Bupati sudah menyetujui memperbaiki 60 sekolah tahun ini dengan anggaran masing-masing Rp 700 juta. Masing-masing sekolah jumlah RKB yang rusak rata-rata 3 sampai 4 RKB," tandasnya. (SN/01)