Kepala Pelaksana BPBD Lombok Timur, Lalu Muliadi bersama Pimpinan DPRD Lombok Timur saat melakukan Sidak di beberapa lokasi terdampak bencana hidrometeorologi (foto/istimewa) |
SUARANUSRA.COM - Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur, Lalu Muliadi menyatakan saat ini pihaknya terus melakukan asesmen dan mitigasi untuk mengantisipasi terjadinya dampak bencana yang lebih besar di tahun 2025.
"Kita saat ini terus melakukan mitigasi untuk mencegah terjadinya dampak bencana yang lebih besar di tahun berikutnya," katanya. Kamis (19/12/2024)
Masih kata dia, pasca terjadinya bencana hidrometeorologi (curah hujan ekstrem, angin kencang, puting beliung, longsor dan banjir) di awal bulan Desember 2024, tercatat ada 16 kerusakan infrastruktur yang tersebar di beberapa desa di beberapa kecamatan di Lombok Timur.
"Infrastruktur yang rusak antaranya jembatan, tanggul sungai, tebing permukiman, badan jalan amblas dan sedimentasi aliran sungai," paparnya.
Lokasi paling terdampak bencana hidrometeorologi di Lombok Timur tersebar di beberapa desa di beberapa kecamatan. "Infrastruktur yang rusak tersebar di Kecamatan Selong, Suela, Jerowaru dan Pringgasela," paparnya.
Lanjut dia, berdasarkan perhitungan pihaknya, total kerugian akibat bencana itu hingga Rp2 M. Dimana kata dia, perbaikan atas kerusakan itu akan diupayakan melalui dana tak terduga (DTT).
"Kita akan perbaiki itu lewat DTT, kita sudah laporkan ke pimpinan," ungkapnya.
Kemudian, pihaknya akan terus melakukan langkah penanggulangan selama massa tanggap darurat dimulai dari tanggal 11 Desember hingga pertengahan Januari 2025. "Massa tanggap darurat ini bisa diperpanjang, tergantung nanti perkembangan," tandasnya. (SN/01)
Comments