Presiden Suriah Basyar Al-Assad mengeluarkan pernyataan perdana dari pelariannya saat ini Moskow, Rusia (foto/istimewa)



SUARANUSRA.COM - Pasca digulingkan dari kekuasaannya oleh kelompok oposisi terkuat di Suriah yakni Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Presiden Suriah Basyar Al-Assad mengeluarkan pernyataan perdana dari pelariannya saat ini Moskow, Rusia.


Pernyataan ini diterbitkan di halaman media sosial Kepresidenan Suriah, muncul setelah beberapa kali gagal merilis pernyataan itu melalui media Arab dan internasional. Alhasil, satu-satunya pilihan layak adalah menerbitkan di akun media sosial mantan presiden tersebut.


Dalam pernyataannya, Assad menjelaskan ketika pasukan pemberontak menyebar di seluruh Suriah dan akhirnya mencapai Damaskus pada Sabtu malam, 7 Desember 2024, muncul pertanyaan tentang nasib dan keberadaan presiden.


"Ini terjadi di tengah banjir informasi keliru dan narasi jauh dari kebenaran, bertujuan mengubah terorisme internasional menjadi revolusi pembebasan bagi Suriah," kata penerus rezim keluarga Asad yang telah menguasai Suriah 53 tahun itu dikutip dari albalad.co


Lebih jauh Assad menegaskan kepergiannya dari Suriah tidak direncanakan atau terjadi selama jam-jam terakhir pertempuran.


"Tidak ada satu pun momen selama peristiwa ini pernah saya pikirkan untuk mengundurkan diri atau mencari perlindungan," ujar sosok yang telah memerintah negeri Syam 24 tahun tersebut.


Dalam keterangan resminya itu, Asad mengaku tetap berada di Damaskus hingga detik-detik terakhir kuasanya menjalankan tugas hingga Ahad dini hari, 8 Desember 2024 silam.


Ketika pasukan pemberontak menyusup ke Damaskus, Assad pindah ke Latakia dengan koordinasi Rusia untuk mengawasi operasi tempur.


Saat tiba di pangkalan udara Humaimim pagi itu, pasukan Assad telah sepenuhnya ditarik dari semua garis pertempuran dan posisi tentara terakhir telah jatuh.


Dia menceritakan situasi lapangan di Humaimim terus memburuk, pangkalan militer Rusia sendiri diserang secara intensif oleh pesawat nirawak. Karena tidak ada cara layak meninggalkan pangkalan, Moskow meminta komando pangkalan mengatur evakuasi dirinya segera ke Rusia pada Minggu malam, 8 Desember lalu.


“Tidak ada satu pun momen selama peristiwa ini pernah saya pikirkan untuk mengundurkan diri atau mencari perlindungan," ujar Assad.


 "Tidak ada pula usulan semacam itu diajukan oleh individu atau partai mana pun. Satu-satunya tindakan yang dapat dilakukan adalah terus berjuang melawan serangan teroris."


Assad menegaskan sejak hari pertama serangan pemberontak pada 27 November, dirinya menolak menukar keselamatan bangsanya dengan keuntungan pribadi atau mengorbankan rakyatnya dengan imbalan berbagai tawaran dan bujukan. 


Dia menekankan tidak pernah meninggalkan perlawanan di Palestina dan Libanon, atau mengkhianati sekutunya. 


Meski digulingkan Assad menyatakan tetap mempunyai rasa memiliki mendalam terhadap Suriah dan rakyatnya. "Ini adalah rasa memiliki dipenuhi harapan Suriah akan sekali lagi bebas dan merdeka," tuturnya. (**)