Suasana di poli layanan kesehatan di RSUD dr. R. Soedjono Selong (foto/istimewa)




SUARANUSRA.COM - Wakil Direktur Umum dan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soedjono Selong, Haryanto Sutrisno menyatakan bahwa pihak manajemen telah menindaklanjuti laporan masyarakat dengan memanggil petugas medis yang dikeluhkan tidak profesional oleh keluarga pasien. 


Bahkan, Sutrisno menegaskan petugas medis yang dikeluhakn oleh keluarga pasien itu  mengakui tindakannya. “Kami sudah panggil mereka untuk mendapatkan pengarahan dan pembinaan lebih lanjut,” ujar Haryanto belum lama ini.


Sebagai langkah pembenahan, manajemen akan melakukan pembinaan lebih intensif terhadap tenaga kesehatan yang terlibat. Selain itu, mereka diminta menandatangani surat pernyataan komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan serupa di masa mendatang.


"Kami telah menekankan kepada seluruh petugas untuk menjaga etika dan profesionalisme dalam bekerja, agar kejadian serupa tidak terulang," ungkapnya.


Sebelumnya, pelayanan RSUD Soedjono Selong menjadi sorotan setelah masyarakat menyampaikan keluhan terkait lambannya respon tenaga kesehatan terhadap pasien dan kegaduhan yang ditimbulkan di ruang perawatan. Kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien dan keluarga yang menemani.


Azis, salah seorang keluarga pasien, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan di RSUD yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur tersebut. Dia menceritakan insiden yang terjadi pada Sabtu (26/10) malam sekitar pukul 23.35 WITA, saat dia membawa anggota keluarganya ke ruang gawat darurat (IGD).



Menurut Azis, tenaga kesehatan yang bertugas saat itu berprilaku tidak profesional dengan memutar musik keras sepanjang malam dan bercanda hingga tertawa keras, sementara pasien lain beristirahat. 


“Kami sebagai keluarga pasien merasa terganggu, musik diputar sampai subuh. Suasana IGD tidak nyaman, dan hal itu membuat kami sangat kecewa,” ungkapnya.



Menurut Azis, kegaduhan tersebut berpengaruh pada lambannya respon tenaga kesehatan terhadap kebutuhan pasien, seperti pergantian infus yang tak segera dilakukan. 


Dia menyebut, kejadian ini bukan kali pertama terjadi. Pada awal September lalu, ketika Azis mengantarkan keluarganya untuk melahirkan, ia kembali menemukan situasi yang sama. Tenaga kesehatan dikatakan merayakan ulang tahun di lantai III ruang bersalin, menimbulkan keributan saat pasien seharusnya beristirahat. 


Ketika dia mencoba mengingatkan, seorang bidan hanya menjawab dengan santai. “Saat itu saya tegur, tetapi hanya dijawab santai, tanpa ada perubahan,” kata Azis. (SN/01)