Terlihat Pj Bupati Lombok Timur saat memberikan piala dan piagam penghargaan kepada Pimpinan Ponpes Jihadul Muslimin NW Batu Pengilik Lando, Ustad Saparuddin (foto/istimewa) |
SUARANUSRA.COM - Forum Kerjasama Pondok Pesantren (FKSPP) bekerjasama dengan Ikatan Hafidz dan Hafizah (IKFI) Kabupaten Lombok Timur, menggelar acara Musabaqaah Hifzil Qur’an (MHQ) III Tingkat Kabupaten Lombok Timur yang dimulai tanggal 14 s/d 19 Oktober tahun 2024 di Pondok Pesantren Tahfidz Insan Madani Siwi Sukaraja Kecamatan Jerowaru Lombok Timur.
Kegiatan ini diikuti 1.689 peserta dari utusan 147 Pondok Pesantren se-kabupaten Lombok Timur. Acara Musabaqah Hifzil Qur’an ini dibuka oleh Pj. Sekda pada tanggal 14 Oktober 2024 dan berakhir pada tanggal 19 Oktober 2024.
Acara ini ditutup secara resmi oleh Pj. Bupati Lombok Timur pada Tanggal 21 Oktober 2024. Pada acara penutupan ini sekaligus pengumuman dewan hakim tentang penetapan para juara 1,2,3 dan Harapan 1,2,3 dari 35 golongan yang dilombakan.
Selain penetapan peserta sebagai juara juga ditetapkan 10 Besar Ponpes terbaik yaitu: Ponpes Dhiyaul Islah Arrusydaniy Ketangga Jeraing Keruak (183 poin), Ponpes Dibama Aikmel (50 Poin), Ponpes Unwanul Falah NWDI Paok Lombok Suralaga (46 Poin), Khodimul Qur’an NWDI Pancor (45 Poin).
Selanjutnya Ponpes Dhiyaul Fikri Sukarara Sakra Barat (39 Poin), Pondok Tahfidz Al Qur’an al Fajr Pancor (35 Poin), PPS Ulya Tohir Yasin Lendang Nangka (27 Poin).
Kemudian Ponpes Jihadul Muslimin NW Batu Pengilik Lando Kecamatan Terara (14 Poin), Ponpes Raudatul Mujahidin NW Kumbung (11 Poin), Ponpes Ulil Albab Gegek Kecamatan Montong Gading (11 Poin), dan Ponpes Assunnah Lombok Aikmel (10 Poin).
Banyaknya pondok pesantren yang mengutus santrinya dalam mengikuti MHQ III ini menjadi bukti bahwa animo masyarakat pesantren dan pecinta al-Qur’an di kabupaten Lombok timur sangatlah tinggi.
MHQ ini dijadikan sebagai ajang silaturrahmi dan kompetisi antar santri dan antar pondok pesantren yang ada di kabupaten Lombok timur sehingga bener-benar MHQ ini adalah ajang yang bergensi dikalangan pondok pesantren. Persaingan sangat kompetitif masing-masing menampilkan santrinya yang terbaik.
Pondok pesantren Jihadul Muslimin merupakan pondok pendatang baru di didunia MHQ sehingga bisa masuk sepuluh besar ini adalah anugrah, bonus atas keikhlasan para pembina dalam membimbing santri di pondok.
"Tentunya Raihan prestasi pada MHQ III ini akan kami jadikan sebagai semangat dan motivasi bagi pengurus dan pembina pondok pesantren untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan dan pembinaan agar kedepan bisa lebih baik lagi," tandas Pendiri dan Pembina Ponpes Jihadul Muslimin, Ustad Saparudin. (SN/03)
Comments