SAYA memulai catatan ini dengan satu keyakinan: bahwa pasangan RAMAH adalah pasangan yang di dukung oleh empat entitas politik pengusung yaitu Demokrat, Nasdem, Gelora dan 1 (satu) entitas penentu kemenangan pasangan RAMAH yang tidak ada satupun mahluk dengan apapun rencana dan caranya tidak akan mampu melawannya. 


Siapa satu entitas itu? Sebelum saya sebutkan satu entitas penentu itu saya ingin mengajak kita semua (tim pemenangan dan Paslon) untuk menyatakan satu ikrar agar satu entitas penentu kemenangan kita itu mau menjadi bagian dari koalisi pasangan RAMAH.


Mari kita sama-sama mengikrarkan satu pernyataan sebagai pengikat koalisi kita dengan satu entitas itu agar mau membantu memastikan kemenangan buat kita-pasangan calon bupati dan wakil bupati Drs. H. Rumaksi dan H. Sukisman azmy. 

"bahwa apabila kita menang nanti maka 10(sepuluh) persen akan kita berikan kepada yatim/piatu, orang tua jompo, saudara kita yg miskin dan dhuafa, fisabilillah dan entitas lemah lainnya." 


Kemenangan RAMAH adalah penjemputan takdir yang sudah di tentukan tuhan di lauhil Mahfudz. Paslon RAMAH meyakini setiap takdir manusia adalah proses perjalanan tuhan dalam diri setiap hamba yang mengihtiarkan, memperjuangkan, mengusahakan apa yang akan menjadi kehendaknya dalam diri setiap insan. 


Benar, pidato yang di sampaikan pasangan Haji Rumaksi dan Haji Sukisman dalam orasi politik pasca pencabutan nomor urut pasangan calon, bahwa "semua calon, ke lima calon ini bagus-bagus semua, solah-solah semua tetapi yang menjadi bupati sudah Allah tentukan siapa orangnya, kita lima orang ini hanya berikhtiar menjemput takdir kita masing-masing". 


Bagi pasangan RAMAH, angka nomor 1 sebagai nomor urut adalah sebuah keberkahan dan keberhasilan. Satu-satunya pasangan yang mengajak untuk saling menjaga ikatan kekeluargaan dan kekerabatan. 


Diksi "RAMAH" adalah satu kata yg mewakili sekian fragmentasi politik yang terjadi sekarang ini di tengah masyarakat akibat perbedaan pandangan politik. Tetapi pasangan RAMAH mencoba menetralisir keadaan tersebut dengan pendekatan sikap ke RAMAH-an.


Lima pasangan calon yang menjadi kontestan pilkada lombok timur secara tidak langsung telah membelah masyarakat menjadi lima fragmen. Tentu situasi itu tidak baik bagi kohesivitas sosial masyarakat lombok timur. Maka dibutuhkan satu instrumen penyatuan yang dapat merekatkan kembali pembelahan tersebut sehingga kondusifitas sosial terjaga yaitu konsep dan prinsip ke RAMAH-an. 


Bagi pasangan RAMAH momen masa kampanye akan dilakukan dengan cara dan prinsip keramahan, kesantunan agar masyarakat dapat teredukasi dengan politik yang riang gembira.


Oleh karena itu pasangan RAMAH yang di gawangi bapak Haji Rumaksi dan Haji Sukisman berkomitmen menciptakan pilkada lombok timur riang gembira bagi rakyatnya. Beliau terus mengedukasi seluruh elemen pendukung dan tim pemenangannya untuk menggunakan cara-cara santun, damai dan sejuk dalam pendekatan kepada masyarakat untuk memilih pasangan RAMAH. 


Ramah dalam narasi kemenangan


Secara harfiah makna "ramah" dalam kamus besar bahasa Indonesia; baik hati dan menarik budi bahasanya; manis tutur kata dan sikapnya; suka bergaul dan menyenangkan dalam pergaulan: memang menyenangkan bergaul dengan orang yang -- , banyak tawa dan banyak bicara; 


Tagline "ramah" merupakan konsep sederhana, mudah, ringan, dan enak di suarakan kepada khalayak umum. Ramah tidak memiliki resistensi kuat terhadap perbedaan. Peluang ramah lebih terbuka untuk diterima masyarakat. 


Tim ramah membutuhkan metode terbuka; merangkul semua kalangan dan lapisan masyarakat sebagai mitra strategis secara langsung. Kemenangan adalah milik tim yang terbuka mampu memperkecil konflik kepentingan dengan semua kelompok dan entitas sosial dan politik. 


Soliditas dan kesamaan spirit perjuangan tim menjadi modal utama membangun formulasi kemenangan. Intensitas konsolidasi dan solidaritas tim adalah setengah dari keberhasilan perjuangan. Warna kemenangan akan tercermin dari soliditas, perencanaan dan eksekutorial setiap agenda strategi yang di rancang tim. 


Konsep ramah sendiri tidak hanya berlaku untuk subjek politik di luar internal tim tetapi juga untuk kalangan internal dari pasangan calon sampai pada level tim pemenangan di tingkat dusun bahkan sampai TPS.


Menutup catatan ini, saya ingin mengajak kita semua elemen pemenangan ramah untuk membangun satu (01) keyakinan bahwa kemenangan adalah milik pasangan Haji Rumaksi dan Haji Sukisman sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Timur periode 2024-2029.


Penulis adalah juru bicara Paslon RAMAH, Amir Mahmud