Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas PUPR Lombok Timur, Roziqin, ST (foto/istimewa)


SUARANUSRA.COM - Setelah sekian lama menunggu, akhirnya masyarakat wilayah selatan Lombok Timur bisa bernapas lega. Betapa tidak, persoalan air bersih yang selama ini menjadi impian warga disana akan segera menjadi kenyataan.


Upaya keras Pemda Lombok Timur untuk mengatasi persoalan tersebut melalui program strategis nasional Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang mulai diusulkan sejak Januari 2022, pada era pemerintahan Sukiman-Rumaksi (SUKMA), kini sudah membuahkan hasil.


Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Timur Roziqin, ST pada jumpa pers di ruang kerjanya, Selasa 10 September 2024.


"Alhamdulillah air itu sudah mengalir ke selatan. Jadi di dua reservoar yaitu di Sukaraja dan di Gunung Malang sudah terisi air," ungkap Roziqin.


Bahkan, papar dia, hari ini pihak Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) selaku penyedia sedang melakukan running test (uji larian air-red) ke dua desa, yaitu Desa Wakan dan Desa Pandan Wangi.


Sebelum dilakukan serah terima, terlebih dahulu akan dilakukan pra komisioning yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, besok. Itu dilakukan untuk memastikan bahwa semua komponen dari sistem dan atau sub sistem tertentu berfungsi sebagaimana yang dirancang.


Roziqin memastikan bahwa Pemda tidak ujuk-ujuk menerima begitu saja, namun harus memastikan semua pekerjaan proyek SPAM tersebut sudah clear and clean. Maka Pemda terlebih dahulu akan melakukan assesment.


"Dan tim assesment ini sudah dibentuk dan di-SK-kan langsung oleh pak Pj. Bupati," ujarnya.


Setelah dilakukan serah terima, tim yang sudah dibentuk tersebut akan melakukan monitoring selama satu tahun.


Meski begitu, Roziqin tak menampik jika saat ini Pemda Lombok Timur masih memiliki hutang janji kepada Pemerintah pusat terkait target Sambungan Rumah (SR) yang masih kurang sebanyak 3.140 karena keterbatasan anggaran.


Jumlah SR yang sudah terpasang pada tahun 2023 di Desa Wakan sebanyak 440 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), dan di Desa Batu Nampar sebanyak 500 SR.


"Nah rencana di tahun 2025 nanti, akan kita pasang sebanyak 200 SR di Ekas yang airnya akan kita alirkan dari reservoar Gunung Malang Pemongkong," sebutnya.


Saat ini volume air yang sudah mengalir sampai ke selatan 50 liter per detik. Jumlah tersebut masih kurang dari target awal yakni sebesar 120 liter per detik. 


Untuk memenuhi target itu, Pemda Lombok Timur melalui Dinas PUPR terus berjuang melakukan lobi-lobi ke pemerintah pusat agar mendapatkan tambahan anggaran demi menuntaskan target tersebut.


"Kami tidak pernah diam. Kami terus mengejar ke pusat. Mudah-mudahan nanti DESnya sekitar Oktober, mudah-mudahan kami dapat dari pusat," bebernya.


Akan tetapi dalam menuntaskan sisa pemasangan SR sebanyak 3.140 itu, Pemda harus menyiapkan dana pendamping. Dari itu dirinya mengharapkan perhatian dari para pemangku kebijakan untuk dapat mengalokasikan dana dimaksud.


"Kami berharap kepada bapak-bapak termasuk anggota dewan dari selatan untuk memberikan bantuan melalui dana pokirnya nanti," tandasnya.


Dengan berhasilnya proyek SPAM Pantai Selatan tersebut, maka janji pemerintahan SUKMA untuk merubah air mata menjadi mata air sudah di depan mata. Praktis tinggal menuntaskan pemasangan Sambungan Rumah saja. (SN/02)