Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Bintang Puspayoga saat memberikan keterangan pada media seusai mengikuti Upacara HUT RI ke 79 di Sekolah Perempuan Desa Loyok (foto/istimewa)



SUARANUSRA.COM - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Bintang Puspayoga menghadiri upacara peringatan HUT Republik Indonesia ke-79 di Desa Loyok, Kecamatan Sikur, Lombok Timur.


Acara tersebut berlangsung pada Sabtu (17/08) sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk merayakan kemerdekaan di daerah-daerah 3T (terluar, terpencil, dan tertinggal).


Dalam keterangannya kepada wartawan, Puspayoga mengungkapkan bahwa kehadirannya di Sekolah Perempuan yang terletak di Desa Loyok, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur atas instruksi Presiden.


“Perayaan kemerdekaan tahun ini melibatkan sembilan menteri yang berada di IKN dan sembilan menteri lainnya yang ditempatkan di berbagai daerah. Saya di sini untuk merayakan kemerdekaan bersama masyarakat di tingkat desa,” katanya. Sabtu (17/08/2024)


Puspayoga menilai upacara di tingkat desa ini sebagai pengalaman baru dan sangat berkesan. 


“Ini kali pertama saya merayakan kemerdekaan di tingkat desa. Melihat semangat dan keberanian perempuan di pelosok seperti ini memberikan makna yang mendalam,” katanya.


Menteri PPPA juga memberikan apresiasi terhadap Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang dinilai efektif dalam pelaksanaannya. Puspayoga menganggap bahwa TMMD bukan hanya sekadar slogan tetapi juga telah memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan infrastruktur dasar seperti irigasi. 


“TMMD membantu mendampingi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka. Ini adalah langkah konkret untuk mendekatkan pemerintah kepada rakyat,” tuturnya.


Puspayoga menambahkan bahwa kehadiran program TMMD di daerah terpencil seperti Loyok merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mendengarkan dan memahami kebutuhan masyarakat. 


“Kami berharap kehadiran TMMD dan program-program lainnya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.


Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana NTB, Kepala Dinas PPPA Lombok Timur, serta sejumlah organisasi non-pemerintah (NGO) yang fokus pada pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. 


Kehadiran mereka menegaskan dukungan terhadap isu-isu terkait perempuan dan anak di wilayah tersebut.


Puspayoga menyebutkan bahwa perayaan kemerdekaan di Sekolah Perempuan adalah bentuk penghormatan terhadap keberanian dan dedikasi perempuan di pelosok desa.


 “Perayaan ini adalah pengakuan atas peran penting perempuan dalam pembangunan bangsa,” katanya.


Lanjut dia, melalui upacara ini, pemerintah ingin menegaskan bahwa kemerdekaan dan pembangunan harus dirayakan dan dirasakan tidak hanya di pusat-pusat kekuasaan tetapi juga di daerah-daerah terpencil. 


"Ini mencerminkan tekad pemerintah untuk mencapai pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia," ungkapnya 


Puspayoga berharap perayaan kemerdekaan di tingkat desa ini dapat memperkuat semangat nasionalisme dan memotivasi masyarakat untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah mereka.


 “Semangat kemerdekaan harus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat," tandasnya. (SN/03)