SUARANUSRA.COM – Taman Wisata Pusuk Sembalun merupakan salah satu objek wisata eksotik di pulau Lombok. Itulah mengapa, objek wisata yang terletak di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) ini, kian diminati pengunjung.

Setiap akhir pekan, libur panjang dan hari-hari besar wisata Pusuk Sembalun yang terkenal indah ini tidak pernah terlihat sepi. Baik itu dari pelancong lokal, wisatawan dari luar pulau Lombok hingga wisatawan manca negara.

Meski terkenal dengan keindahannya, objek wisata di kaki gunung Rinjani itu, kini mulai dikeluhkan pengunjung. Pasalnya, beberapa fasilitas di destinasi wisata tersebut rusak, seperti gazebo, Mading (papan informasi), banyak sampah berserakan dan fasilitas lainnya ditempat itu.

Salah satu wisatawan asal Mataram, Sulis mengaku sangat perihatin melihat kondisi obyek wisata tersebut. Padahal tidak kurang dari ratusan orang mampir ditempat itu, entah itu hanya sekedar menikmati secangkir kopi dan berswafoto.

“Saya prihatin jika dibiarkan begitu saja, tempat ini tidak dikelola dengan baik,” katanya saat berkunjung akhir pekan kemarin.

Menurut Sulis, pengelola wisata dan dinas terkait seharusnya lebih memperhatikan kondisi fasilitas yang sudah rusak. Terutama Gazebo yanga ada didalam rest area, Agar pengunjung bisa menikmati keindahan Sembalun dari tempat itu.

“Pusuk Sembalun, merupakan wajah dan pintu masuk ke Sembalun. Apa ya, wajah Sembalun kelihatannya kumuh begitu,” ketus Sulis.

Sangat di sayangkan, katanya lebih lanjut Jika kondisi itu dibiarkan terus. Artinya tidak ada perhatian khusus dari pengelola maupun pemerintah setempat, padahal tempat itu bisa jadi sumber PAD daerah setempat.

“Apa gunanya kita membayar karcis masuk kedalam rest area, kalau fasilitasnya rusak dan kelihatannya kumuh,” ujarnya.

“Paling tidak, ada upaya dari pengelola maupun dari pemerintah daerah untuk renovasi fasilitas yanga ada di obyek Wisata Pusuk Sembalun,” imbuh Sulis.

Ia berharap, perbaikan dan penataan obyek wisata tersebut jadi atensi pemerintah. Terutama upaya dari Dinas Pariwisata Daerah Lombok Timur, dan atau Dispar provinsi NTB.

“Terus terang, saya perihatin melihat kondisinya saat ini. Untuk itu, mohon untuk diperhatikan keluhan kami ini oleh para pemangku kebijakan. Saya rasa keluhan dan harapan saya sama dengan wisatawan lainnya,” keluh Sulis.

Hal senada diungkapkan oleh salah satu pengelola, Abi mengakui saat dikonfirmasi terpisah, tidak sedikit tamu yang mengeluhkan tidak betah berlama-lama ditempat itu. Karena tidak adanya fasilitas yang memadai untuk sekedar istirahat dan berswafoto.

“Tingginya angka kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Pusuk Sembalun, tidak sebanding dengan fasilitas yang didapat pengunjung,” tutur Abi.

Di rest area memang tidak dibolehkan untuk penambahan spot foto dan fasilitas lainnya, kecuali yang sudah ada. Itu pun yang ada sudah rusak, kalau di luar rest area boleh asalkan tidak menggangu pengunjung.

“Kita yang malu, ada saja pengunjung yang komplain ke kami terkait fasilitas yang rusak. Masak gini-gini aja kondisi Pusuk tidak pernah berubah,” kata Abi, menimpali pengunjung yang komplain.

Abi mengakui, pihaknya sudah sering menyampaikan keluhan terkait fasilitas dan kondisi Taman Wisata Pusuk Sembalun ke Dinas Pariwisata selaku pengelola destinasi, juga ke Dinas Perhubungan selaku pengelola area parkir.

Namun sampai saat ini, belum ada realisasi dari Dinas terkait. Padahal, sambung Abi untuk iuran setiap bulan bahkan akhir-akhir ini setiap minggunya sudah disetorkan.

Ia berharap, sebagai pengelola destinasi rest area sekaligus destinasi spot foto ini direnovasi atau temboknya di percantik, sehingga menampilkan kesan baru yang lebih segar.

“Semoga apa yang dikeluhkan oleh kami, ini menjadi atensi dinas terkait untuk segera direnovasi. Terutama Gazebo yang rusak dan pengadaan bak sampah, ya paling tidak di cat lah supaya kelihatannya lebih segar,” ucapnya.