SUARANUSRA.COM – Langkah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Timur untuk mendapatkan sumber mata air baru guna meningkatkan debit mendapat hasil cukup signifikan. Secara maraton, tim teknis PDAM terus melakukan survei geolistrik, dan menemukan titik yang potensial yang terletak di Desa Sukamulia Timur dan Loyok.

Dijelaskan Plt Direktur Umum PDAM Lombok Timur, Helmy Eka Saputra, saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi dan mengurus perizinan dan persyaratan untuk dilakukannya tindakan pengeboran di dua titik itu.

“Perizinannya dulu kita lagi persiapkan, jadi untuk melaksanakan sumur bor ini tidak bisa langsung dilaksanakan, teman-teman di bidang teknik khususnya di Bidang Perencanaan Teknik harus melengkapi semua persyaratan sebelum pelaksanaan pengeboran,” katanya. (17/04/2024).

Masih kata dia, hal itu mutlak dilakukan pihaknya untuk menghindari persoalan di kemudian hari. Terutama untuk menghindari dampak lingkungan dan penolakan dari masyarakat sekitar sumur bor. “Itu jadi kita lakukan untuk menghindari agar tidak yang bermasalah dengan masyarakat,” imbuhnya.

Lanjut dia, semua skema tetap dilakukan secara prosuderal. Dan jika izin dari Kementerian PUPR sudah keluar maka akan dikerjakan. “Tapi kita tetap menunggu izin terlebih dulu, apakah layak atau tidak, kalau tidak layak maka kami tidak mau memaksakan karena itu akan berimbas negatif,” ungkapnya.

Selanjutnya kata dia, setelah izin keluar, maka pihaknya akan fokus menuntaskan sumur bor yang berlokasi di Sukamulia Timur. “Akan difokuskan di Sukamulia Timur, tahapannya akan melalui survey wilayah terlebih dahulu dan dari tim akan datang dari Kementrian PUPR guna meninjau kelayakan, jumlah debit air dan apakah berpengaruh untuk wilayah setempat pengeboran atau tidak,” bebernya.

Pastinya, dengan tegas Helmy menyebutkan PDAM tidak akan melakukan pengeboran jika akan berdampak terhadap sumur permukaan milik masyarakat.

“Kita tidak mau sumur bor yang akan kita bangun berimbas kepada warga yang menggunakan sumur permukaan, dari itu kita akan ambil agak dalam sekitar 90 meter lebih. Laporan geolistrik sudah kita pegang, surat keterangan dari BWS juga sudah ada, tinggal menunggu hasil survey terakhir saja,” tandasnya. (SNR)