SUARANUSRA.COM – Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Lombok Timur tinggal menghitung bulan, bursa kandidat Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati bermunculan dan mulai mengerucut pada beberapa figur potensial.

Diantara beberapa nama figur potensial itu adalah Ketua DPW Partai NasDem NTB, H Rumaksi SJ dan Ketua DPC Partai Demokrat Lombok Timur, Amrul Jihadi. Bahkan kedua tokoh santer disebut tengah menjalani penjajakan intensif untuk menjadi pasangan calon (Paslon) dengan akronim RAMAH pada Pilkada mendatang.

Pasca pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Amrul Jihadi (AMJ) menyambangi kediaman H Rumaksi (Bang Mack) untuk halal bihalal. Pada kesempatan itu, baik Bang Mack dan AMJ membicarakan banyak hal terkait persoalan krusial yang dialami daerah dan langkah penyelesaiannya, termasuk juga turut dibahas kesiapanbmereka menatap Pilkada Lombok Timur.

“Pastinya saya dan adinda Amrul dengan pasangan RAMAH siap menatap Pilkada Lombok Timur,” kata Bang Mack. (11/04/2024).

Menurut dia, secara geografis sejatinya Lombok Timur memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan. Potensi terbesar itu sebut Bang Mack adalah sektor pertanian/perkebunan, kelautan/perikanan, UMKM dan ekonomi kreatif serta pariwisata. “Sektor itu belum optimal kita garap penuh, padahal potensinya tak ternilai untuk kesejahteraan masyarakat Lombok Timur,” katanya.

Lanjut Rumaksi, secara pribadi dirinya memiliki perhatian besar atas sektor itu, dan telah coba dirinya garap secara fokus saat menjabat Wakil Bupati mendampingi Sukiman Azmy. Tapi tidak bisa dituntaskan gegara terkendala kebijakan Bupati, sehingga beban itulah sebut dia sebagai salah satu motivasi terbesarnya untuk mencalonkan diri menjadi Bupati.

“Terus terang sektor itu saya ingin fokus untuk mengerjakannya sejak hari pertama saya pasca dilantik jadi Wabup. Terus terang itu adalah alasan terbesar saya untuk maju, agar fokus ke sektor itu bisa saya tuntaskan semaksimal mungkin,” ungkapnya.

Sambung dia, skema pembiayaan kredit bagi petani, peternak, nelayan dan pelaku UMKM harus digulirkan. Adapun skemanya kata Bang Mack, yakni dengan memberikan subsidi bunga melalui alokasi APBD. “Barang pasti kalau sektor itu kita kelola baik, maka masyarakat kita pasti sejahtera,” imbuhnya.

Mendengar itu, AMJ sangat setuju jika kedepan sektor itu menjadi prioritas utama yang mesti diurai oleh Paslon RAMAH. Apalagi sebagian besar masyarakat Lombok Timur yang jumlahnya mendekati angka 1,3 juta jiwa menggantungkan hidup pada sektor itu.

“Lombok Timur punya luas daratan 1.605,55 km² dan luas lautan 1.074,33 km². Sebagian besar masyarakat kita ini berprofesi sebagai petani, pekebun, peternak dan nelayan. Tapi ternyata tingkat kesejahteraan masyarakat relatif masih rendah, ini masalah yang harus kita urai,” paparnya.

Lanjut dia, hal utama yang harus hadir di Lombok Timur selain stimulasi modal adalah daya dukung Pemda untuk menghadirkan hilirisasi industri di sektor pertanian dan kelautan.

Menurut dia, kedepannya kebijakan konkrit akan dilakukan berkenaan dengan hilirisasi industri dengan menjadikan PD Agro Selaparang sebagai lokomotif utama, dengan catatan perusahaan daerah itu harus dikelola secara profesional dan tidak sekadar hanya untuk penampungan tim sukses.

“Kedepan PD Agro itu harus dirombak total dari sisi tata kelola manajemen serta harus punya blue print dan master plant bisnis yang jelas. Kita akan kasi modal besar, dan fokusnya harus jelas untuk menampung hasil produksi petani dan nelayan,” bebernya.

“Jika saja PD Agro punya cool storage yang memadai, maka harga dari komoditi pertanian dan perikanan kita akan bagus, dan bahkan komoditi itu bisa merambah pasar di luar daerah. Itu tidak sulit, tinggal kemauan kita saja, dan itu akan kami lakukan agar ada nilai tambah bagi petani dan nelayan, dan tentunya akan berdampak pada stabilisasi harga komoditi pasar dalam daerah, sehingga inflasi bisa kita jaga,” lanjutnya.

Sambung dia hal itu dilakukan di Bali, dan hal serupa pun juga harus dilakukan di Lombok Timur. “Kalau Bali saja mampu kenapa kita tidak. Apalagi hasil pertanian dan perikanan kita tidak kalah kualitasnya dibandingkan dengan Bali. Jadi harus ada kerja nyata kedepan untuk mensejahterakan petani dan nelayan kita,” tegasnya.

Untuk sektor UMKM/ekonomi kreatif dan pariwisata, AMJ menegaskan Lombok Timur harus bisa mendapat manfaat dari KEK Mandalika. “Dinas Perindustrian dan Dinas Pariwisata itu nantinya harus bekerja total, tidak boleh mereka jadi pejabat belakang meja. KEK Mandalika itu sentra ekonomi khusus yang luar biasa, tapi wilayah selatan Lombok Timur selaku daerah penyangga tidak ada dampak di sana, industri pariwisata harus ada di sana dengan menggandeng kerjasama dengan pihak swasta,” katanya.

“Tugas Pemda adalah menjamin kepastian hukum dan keamanan saja bagi investor. Itu akan kami lakukan. Kalau usaha mereka sudah jalan, maka 70 persen pekerja adalah warga lokal, dan Pemda lewat Dinas Tenaga Kerja harus menjamin jika pekerja lokal itu memang terkualifikasi,” tegasnya.

Dirinya pun meyakini dengan intervensi Pemda yang nyata, maka pendapatan per kapita masyarakat Lombok Timur akan melonjak drastis. Begitulah pula dengan PDB Lombok Timur akan melejit, dan secara otomatis PAD Lombok Timur juga akan meningkat pesat.

“Kalau sudah pendapatan per kapita, PDB dan PAD melonjak, maka daya beli masyarakat tinggi dan inflasi akan turun. Kalau itu terjadi sudah pasti masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan nelayan akan sejahtera. Itu harus kita wujudkan,” tandasnya. (SNR)