SUARANUSRA.COM – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lombok Timur gelar sosialisasi Pengawasan Partisipasi Berbasis Media Cetak dan Online, bertempat di Hotel Grand Ory Tetebatu, Lombok Timur. Minggu (11/02/2024).
Hadir pada acara tersebut Komisioner Bawaslu Bagian Hukum dan Penindakan, yang diikuti sejumlah peserta dari organisasi wartawan yang Lombok Timur, yakni PWI, FJLT, FWMO, dan SMSI.
Dalam sambutannya, Kordinator Divisi (Kordiv) Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Lombok Timur, Kasmayadi menyampaikan, bahwa acara ini merupakan akhir dari rangkaian kegiatan Bawaslu Lombok Timur, yang bertujuan memperkuat sinergitas antar media baik cetak maupun online dalam rangka bersama-sama mengawasi Pemilu 2024.
“Jadi memasuki hari tenang kita mohon kerjasama yang baik dengan teman-teman media, bersama-sama mengawasi pemilu 2024, termasuk tidak menayangkan iklan-iklan dari salah satu peserta Pemilu,” pintanya.
Tak hanya itu, Bawaslu harapkan peran serta media dalam upaya memberikan edukasi kepada masyarakat melalui tulisan-tulisan yang positif, serta mengawasi jalannya pemungutan suara, apalagi kata dia, menjelang Hari H Pemungutan suara banyak potensi-potensi terjadinya Politik uang di tengah masyarakat.
“Kalau memang ada ditemukan mohon segera memberikan informasi kepada kami, tentu dengan menyertakan bukti yang kuat agar kami bisa melakukan penindakan,” tutupnya.
Sementara itu Lalu Ramli selaku Pemateri, dan juga wartawan senior Lombok Timur mengingatkan peran wartawan sebagai Pilar ke 4 Demokrasi, harus menyajikan berita sesuai Kode etik Jurnalistik (KEJ) dan UU Pers No: 40 tahun 1999, diantaranya pasal 1 yang dimana menyebutkan wartawan Indonesia harus bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beriktikad buruk.
“Jadi ketika ada ditemukan pelanggaran, tentu harus ada Konfirmasi dari sumber terpercaya, sehingga ini yang membedakan kita dengan Media sosial,” tegasnya.
Kemudian lanjut pria yang juga Wartawan MNC ini, isu yang sangat menarik untuk di awasi pada Pemilu tahun ini, jika berkaca dari tahun sebelumya tentang kesehatan Panitia Pemungutan Suara (PPS),sehingga ini perlu menjadi perhatian bersama.
“Pada Pemilu 2019 yang lalu ada 894 petugas PPS yang meninggal dunia dan 5.175 petugas mengalami sakit, jangan sampai ini terulang kembali,” ungkapnya.
Lalu Ramli berharap dihari tenang ini, awak media terus melakukan kerja-kerja jurnalistik sesuai dengan tupoksi, jika ditemukan hal yang melanggar bisa dipublikasikan namun tentu informasi yang disampaikan sudah dikonfirmasi, sehingga nantinya bisa dijadikan rujukan oleh pihak Bawaslu dalam melakukan upaya penindakan.
“Semoga pemilu 2024 ini berjalan sesuai dengan harapan kita bersama, dan mari bersama-sama kita tegakkan keadilan Pemilu sehingga menghasilkan pemilu yang bermartabat,” tandasnya. (SNR)
Comments