SUARANUSRA.COM – Jelang Natal dan tahun baru (Nataru) 2024 pada pekan III Desember 2023 dikhawatirkan sebagai pemicu melonjaknya kenaikan harga barang kebutuhan pokok yang bakal berdampak pada tingginya inflasi di daerah termasuk Lombok Timur.
Apakah kekhawatiran ini bakal terjadi di Lombok Timur? Untuk mengukur terjadinya inflasi dan deflasi, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggunakan sebuah indeks yang dikenal dengan Indeks Perkembangan Harga (IPH).
Inflasi ditandai dengan perubahan IPH bernilai positif. Sebaliknya jika perubahan IPH mencapai minus (negatif) berarti terjadi deflasi. Perhitungan IPH ini bersumber dari data pemantauan harga kebutuhan pokok setiap hari yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan. Dalam perhitungan IPH tersebut secara statistik digunakan metode indeks Laspeyres.
Menariknya, berdasarkan data IPH yang dipublikasikan Kemendagri bahwa pada pekan I hingga pekan III Desember 2023, Lombok Timur justru mengalami deflasi bukan inflasi.
Sebelumnya, sesuai data IPH pada pekan IV November 2023 Lombok Timur mengalami inflasi sebesar 5,68. Kemudian pada pekan I Desember 2023 mengalami deflasi sebesar minus (-5,86) dan pada pekan II Desember 2023 mengalami deflasi sebesar minus (-8,36).
Lalu pada pekan III Desember 2023, Lombok Timur mengalami deflasi sebesar minus (-8,99). Deflasi yang dicapai pada pekan I Desember 2023 merupakan capaian terbaik kedua di Indonesia. Sedangkan, deflasi yang dicapai Lotim pada pekan II Desember 2023 merupakan capaian terbaik pertama di Indonesia. Demikian pula dengan capaian deflasi Lotim pada pekan III Desember 2023 juga merupakan capaian terbaik pertama di Indonesia.
Data IPH yang dipublikasikan oleh Kemendagri tersebut menunjukkan bahwa kekhawatiran mengenai tingginya inflasi di Lombok Timur menjelang Nataru 2024 pada pekan III Desember 2023 ini dapat dihindari.
“Bahkan yang terjadi justru sebaliknya, deflasi pada minggu I hingga minggu III Desember 2023. Ini menggambarkan bahwa Penjabat Bupati Lombok Timur, Drs.H.M.Juaini Taofik, M.AP berhasil mengendalikan inflasi di Lombok Timur,” tegas Ketua Koalisi Kependudukan Lombok Timur, Ir. Lalu Muh.Kabul, M.AP.
Semestinya lanjut dia, keberhasilan Lombok Timur ini diapresiasi oleh Kemendegari untuk menjadikan Lombok Timur sebagai “good practices” pengendalian inflasi bagi daerah lain.
“Terkait keberhasilan dimaksud, ada 4 (empat) langkah strategis yang telah dilakukan oleh Penjabat Bupati Lombok Timur, Drs.H.M.Juaini Taofik, M.AP dalam pengendalian inflasi. Pertama, pemantauan harga kebutuhan pokok yang dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Kedua, memperluas jangkauan pelaksanaan operasi pasar yang dilakukan sebanyak 5 (lima) kali setiap minggu. Ketiga, memangkas rantai pemasaran dari sejumlah komoditas yang berkontribusi pada inflasi seperti cabe. Keempat, mengkomunikasikan harga kebutuhan pokok secara transparan kepada berbagai pihak termasuk media massa,” bebernya.
Berikut Data Capaian Deflasi Lotim Nilai Perubahan IPH
Pekan I Desember 2023 -5,86 Terbaik Kedua
Pekan II Desember 2023 -8,36 Terbaik Pertama
Pekan III Desember 2023 -8,99 Terbaik Pertama
Comments