SUARANUSRA.COM – Kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB bakal dihelat satu tahun lagi tepatnya November 2024. Menyambut pesta demokrasi warga Bumi Gora itu, partai politik mulai pasang kuda-kuda untuk menuai hasil terbaik lima tahunan itu.

Dalam hal itu, Partai Demokrat sebagai satu partai papan atas di NTB, memulai pembicaraan soal Pilgub 2024. Bahkan Ketua DPD Demokrat NTB, Indra Jaya Usman, menegaskan jika pihaknya akan mengorbitkan kader terbaik partai berlamang mercy, untuk merebut kursi NTB satu.

“Saya harap kepemimpinan ke depan itu harus lahir dari kawah candradimuka partai politik, karena memang seharusnya seperti itu, yang berdarah-darah di partai politik harus di dorong ke pimpinan eksekutif maupun legislatif,” jelas IJU (28/10/2023).

Kemudian, dalam konteks Pilgub NTB, ia mengungkapkan, partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu, telah tiga kali memenangkan kontestasi pada Pilgub NTB. Hal itu, menurutnya, batu loncatan bagi partai Demokrat, agar semakin kokoh mengorbitkan kadernya untuk bertarung di Pilgub nantinya.

“Ya tentu DPP juga menginginkan itu, dalam konteks NTB Partai Demokrat telah tiga kali memenangkan kontestasi Pilgub. Semua tingkatan di a Demokrat mulai dari unit terkecil hingga di tingkatan tertinggi pasti akan mendorong kader sendiri,” ungkapnya.

Soal kader internal diusung dii Pilgub 2024, arus bawah Demokrat dia sebut menginginkan kader terbaik untuk tampil dalam kontestasi itu. Dia juga tak menampik, akan desakan dari seluruh anggota partai. Diketahui, IJU telah digadang-gadang untuk maju dalam Pilgub mendatang.

“Ya itu hal yang wajar saya kira ya, kader ataupun simpatisan mendorong pimpinan partai, itu merupakan aspirasi dari bawah,” terangnya.

Ketika ditanya soal, Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri yang menjadi rebutan calon wakil gubernur dari Pulau Sumbawa, ia tak menampik politik kewilayahan, masih menjadi hal penting dalam suksesi Pilgub NTB di 2024 nanti.

Soal kecocokan dengan dirinya yang mewakili dua pulau di NTB, ia mengaku, hal itu merupakan fenomena politik biasa. Lebih lanjut, ia menilai bagaimana melihat efek elektabilitas hingga basis massa yang dimiliki, turut menjadi pertimbangan di setiap partai, termasuk partai Demokrat dalam menatap Pilgub NTB.

“Diduetkan dengan Dinda, ya kita lihat besok saja seperti apa dinamikanya, dan saya serahkan kembali kepada keputusan partai saja, siapapun yang menjadi politisi harus siap dengan amanah apapun,” tegasnya.

Dasar Mengusung Kandidat

IJU menjelaskan, dasar partainya dalam mengusung kandidat di setiap kontestasi Pilkada di NTB, akan selalu merujuk pada manifesto partai. Siapapun yang diusung, proposal partai kesetiap kandidat, akan selalu ditagih.

“Kami akan titipkan pada setiap kandidat Pilkada mengenai 3 Pronya Demokrat yaitu pro poor atau pengentasan kemiskinan, trus pro job atau pengentasan pengangguran, serta pro lingkungan, jika itu manifesto Demokrat tidak dijalankan oleh kandidat yang didukung, partai akan meninggalkan kandidat tersebut,” terangnya.

Menilik, pemerintah NTB sebelumnya, ia mengaku ketiga manifesto partai Demokrat, tidak berjalan sempurna oleh rezim sebelumnya.

“Yaa bagi kami dan evaluasi terakhir di Demokrat dalam 5 tahun terakhir di NTB banyak terjadi secara data dan statistik kemiskinan itu semakin bertambah, pengangguran semakin bertambah, lingkungan semakin rusak,” ujarnya.

“Misalnya banyak kerusakan di pulau sumbawa, banyak nya banjir dan lain sebagainya, sesuatu yang bisa direkayasa, dan bisa di menej dengan baik oleh pemerintahan,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, target-target pencapaian yang seharusnya di manej oleh pemerintah, malah menjadi tanggung jawab partai Demokrat, sebagai partai pengusung gubernur sebelumnya.

“Nah itulah target-target yang tidak dicapai di NTB dalam lima tahun terakhir, justru yang bertanggung jawab kepada konstituensi adalah partai demokrat yang merupakan partai pengusung,” jelasnya.

Ia pun mempertegas, dengan pengalaman itu, partai Demokrat tidak ingin mengusung kembali orang-orang yang berada diluar partai. “Salah satu dasar partai Demokrat secara nasional akan lebih mengutamakan kader-kadernya untuk maju dalam setiap Pilkada, karena kader itulah yang memahami apa itu manifesto partai dan kredo partai Demokrat,” tandasnya. (SNR)