SUARANUSRA.COM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soedjono Selong memastikan diri sudah dalam posisi siap untuk menjalani proses akreditasi. Beragam persiapan sudah dilakukan, terutama menyangkut sarana dan prasarana yang ada.

Direktur RSUD Soedjono Selong, dr. HM.Hasbi Santoso M.Kes mengatakan dengan kesiapan yang mantap itu, pihaknya akan mengajukan jadwal penilaian ke Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada pekan ini.

“Paling lambat Kamis kami akan mengajukan jadwal kepada KARS untuk kita disurvei akreditasi di minggu ketiga bulan Oktober nanti,” katanya belum lam ini.

Masih kata dia, permintaan penjadwalan tersebut belum tentu dipenuhi, dikarenakan prosesnya bisa saja dimajukan atau dimundurkan, tergantung keputusan dari KARS sebagai lembaga penilaian independen.

Pun demikian, dia memastikan, dari 16 Kelompok Kerja (Pokja) yang menjadi variabel yang akan dinilai, saat ini sebagian persyaratan sudah mulai terpenuhi. Sebab kata dia, minimal 14 Pokja nilainya harus 80 persen, sedang sisanya 2 Pokja harus 100 persen.

“Dari yang 100 persen ini satu Pokja sudah clear, yang lagi satu baru mencapai sekitar 80 persen, dari yang 14 ada sekitar 7 Pokja yang belum mencapai nilai 80,” jelasnya.

Dari itu, saat ini dia mengakui jika pihaknya terus mengejar kekurangan itu, dan terus berbenah sampai nanti surat yang dilayangkan mendapat jawaban dari pihak KARS untuk melakukan penilaian.

Dia membeberkan, setidaknya ada 2 fokus yang menjadi penilaian, diantaranya yaitu keselamatan pasien dan juga mutu pelayanan.

“Ini yang menjadi titik pokus akreditasi kita. jadi yang paling sederhana apakah disemua tempat disediakan sanitaizer untuk cuci tangan, apakah semua petugas memakai identitas, kemudian apakah misalnya lorong atau jalan yang naik turun sudah dipasangkan hendel untuk orang difabel, pun begitu dengan di semua kamar mandi harus ada pegangan,” katanya.

Tak lain, tujuan dari pemenuhan fasilitas itu kata Hasbi adalah untuk mengurangi resiko bagi pasien yang memiliki potensi kerentanan tertentu, semisal kelompok difabel dan lanjut usia.

“Tujuannya suapaya pasien sakit atau cacat bisa ke toilet itu tidak berbahaya, sehingga mengurangi resiko jatuh dan sebagainya,” tandasnya. (SNR)