SUARANUSRA.COM – Setelah memimpin Lombok Timur selama lima tahun, massa pemerintahan Sukiman-Rumaksi (SUKMA) resmi berakhir pada (26/09). Dari itu, acara perpisahan dihelat dua pemimpin itu dengan segenap elemen masyarakat Lombok Timur di Pendopo Bupati.

Pada acara perpisahan yang berjalan khidmat itu, Wakil Bupati Lombok Timur, H. Rumaksi, SJ mengutarakan beberapa pesan dan ungkapan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Lombok Timur.

Disampaikan oleh sosok Ketua DPW Partai NasDem NTB itu, selama lima tahun dirinya mendampingi HM Sukiman Azmy memimpin 1,3 juta lebih masyarakat Lombok Timur, dia telah berusaha maksimal dalam memberikan pengabdian terbaik untuk membangun Gumi Patuh Karya.

Kendati demikian, dia menyadari terdapat agenda-agenda besar yang telah dicanangkan tapi bisa terealisasi. Tak lain itu bisa terjadi, karena adanya bencana gempa bumi 2018 dan Pandemi COVID-19 yang melanda Lombok Timur dan menyedot keuangan daerah dalam penanganannya.

“Kita tahu bersama di awal pemerintahan kami, langsung disambut bencana gempa bumi, belum kita bangkit seutuhnya, kita dilanda oleh Pandemi COVID-19, pandemi ini menguras anggaran, sehingga kita kenal istilah refocussing anggaran untuk menyelamatkan nyawa masyarakat. Akibatnya beberapa program pembangunan tidak berjalan maksimal, karena dananya dialihkan untuk penanganan COVID-19,” katanya. Senin (25/09/2023).

Dari itu, dirinya menyampaikan permohonan maaf mendalam kepada masyarakat Lombok Timur, atas beberapa janji yang belum terealisasi. Diapun menyatakan, tidak ada pemimpin yang sempurna, begitu halnya juga dengan pasangan SUKMA.

“Tidak ada pemimpin yang sempurna. Kami atas nama pribadi dan khususnya pasangan SUKMA menyampaikan permohonan maaf mendalam kepada seluruh masyarakat Lombok Timur tanpa terkecuali,” ungkapnya.

Ditegaskan olehnya juga, sebagai insan pemimpin yang pasti tidak sempurna, Bupati Sukiman selaku penanggung jawab utama pemerintahan SUKMA pasti tidak bisa menyenangkan semua orang. Terutama sekali kepada kalangan ASN di Lombok Timur, yang ia sebut kerab muram jika mendapat penugasan yang tidak sesuai dengan harapan.

“Tidak mungkin kami bisa memuaskan semua orang. Terutama sekali kepada ASN atau pejabat lingkup Pemda Lombok Timur yang mungkin tidak puas selama ini, dari itu kami sampaikan permohonan maaf mendalam,” tuturnya.

Memperingati massa kepemimpinan SUKMA yang bakal berakhir menghitung jam, dia menegaskan tidak ada yang perlu disesali dan atau ditangisi. Sebab terang dia, semua peristiwa dan cerita di dunia ini adalah sunnatullah yang pasti akan berakhir, tanpa bisa dihindari.

“Tidak ada yang perlu ditangisi dalam perpisahan ini. Apapun itu pasti akan berakhir. Kita semua lahir dan pasti kita semua akan mati, semua itu sunnatullah yang harus kita jalani dan lalui sebagai hamba Allah yang maha kuasa, termasuk dengan berakhirnya massa kepemimpinan kami berdua,” tekannya.

Terakhir, dirinya berpesan kepada Penjabat Bupati Lombok Timur untuk tetap meneruskan fondasi dan kerangka pembangunan yang telah diletakkan di massa kepemimpinan SUKMA. Tak lain, hal itu penting dilakukan untuk terwujudnya masyarakat Lombok Timur yang Adil, Sejahtera dan Aman seutuhnya.

“Kami berharap Penjabat Bupati Lombok Timur untuk melanjutkan pembangunan dengan sebaiknya demi terwujudnya Adil, Sejahtera dan Aman bagi masyarakat Lombok Timur seutuhnya,” tandasnya. (SNR)