SUARANUSRA.COM – Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimuti Yudhoyono (AHY) menyampikan beberapa hal sebagai respon atas perkembangan situasi politik terkini, sekaligus untuk mengklarifikasi dan menepis sejumlah pemberitaan tidak benar atau hoax.

 

AHY pada kesempatan tersebut mengungkapkan, kebanggaa dirinya kepada suruh pengurus partai, kader partai, serta simpatisan Demokrat yang setia dan solid atas apa yang dihadapi Partai Demokrat.

 

“Sebagai ketua umum saya merasa bangga sekaligus terharu atas ketegaran, kesetiaan dan solidaritas seluruh Kader Demokrat dalam mengahdapi ujian. Atas semua itulah perahu besar ini tetap kokoh di tengah badai,” katanya. Senin (04/08/2023).

 

Masih lanjut dia “dirinya berterima kasih kepada semua tokoh dan sahabat, serta berbagai kalang masyarakat indonesia yang telah menyampaikan simpatnya serta harapan baik partai,” imbuhnya.

 

Selanjutnya, AHY juga mengajak seluruh kader Partai Demokrat tetap tenang dan berfikir jernih, karena dirinya tidak akan patah terhadap apapun. Pun dirinya tidak akan pernah berkompromi pada konspirasi securang apapun.

 

AHY juga mengajak semua kader untuk bersyukur karena Tuhan masih sayang kepada Partai Demokrat. Bisa jadi kata AHY, keadaan saat ibu merupakan cara Tuhan untuk menyelamatkan partai dari hal-hal yang lebih buruk.

 

Meski demikan, AHY tahu jika para kader partai kecewa dan marah. Akan tetapi bukan marah dan kecewa karena ketua umumnya tidak jadi Cawapres, tapi karena perjuangan Demokrat telah dilukai oleh mereka yang tidak jujur serta telah melanggar komitmen dan kesepakatan.

 

Bagi Demokrat kata dia, itu merupakan suatu yang fundamental. “Kita merasakan dalam hiruk pikuk politik menuju Pemilu 2024 seolah etika, integritas pribadi dan komitmen politik menjadi tidak lagi penting dan relevan dalam mencapai tujuan,” terangnya.

 

Hal itu lanjut AHY, justru menebalkan politiknya bahwa perubahan benar-benar diperlukan, karena demokrasi yang sejati hanya bisa rawat dan tetap eksis jika hal mendasar itu bisa dipertahankan.

 

“Saya kira semua masyarakat yang kita perjuangkan ini sepakat untuk berpolitik secara beretika,” katanya.

 

Sejak awal tegas dia, Partai Demokrat memiliki harapan besar terhadap hadirnya perubahan dan perbaikan, berdasarkan nilai fundamental yang berlandaskan pada nilai-nilai dan etika. Itu membutuhkan kerja keras, kerja sama dan komitmen dari semua yang ingin melakukan perubahan tserswbut.

 

Namun kenyataannya, hal itu tidak mudah untuk diwujudkan, karena komitmen menjadi barang yang langka.

 

“Kata maaf dijadikan obat murah untuk pengingkaran atas sebuh pengingkaran, ini justru berbahaya jika dibiarkan dan bisa jadi budaya dan menjadi sebuh kebenaran. lambat laun bisa menjadi karakter bangsa yang tidak baik dan tidak bertanggung jawab,” ucapnya

 

Meski demikian, Partai Demokrat tidak akan menyerah untuk terus memperjuangkan nilai dan etika dalam kehidupan berpolitik dan demokrasi. Karena partai politik adalah institusi bukan pribadi, karena ada tatakelola dan mekanismenya.

 

Apa lagi pengambilan keputusan menyangkut hajat hidup orang banyak, memilih pemimpin utamanya presiden dan wakil presiden yang kelak akan bertanggung jawab atas lebih dari 270 juta jiwa. tidak bisa diputuskan begitu saja dalam hitungan menit oleh segelintir orang.

 

“Sesuai dengan konstitusi Partai Demokrat tentu harus dimusyawarahkan terlebih dahulu dan dibicarakan dalam wadah majlis tinggi Partai,” ucapnya.

 

Lebih baik sepakat untuk tidak sepakat dari pada dipaksa menerima keputusan yang pihaknya sendiri tidak dilibatkan dalam prosesnya.

 

“Kami menghimbau janganlah hal-hal yang besar di kecilkan, sementara hal yang kecil di besar – besarkan. Kami mengajak partai Demokrat untuk solid dan mengikuti langkah-langkah oleh pemimpin partai,” tandasnya. (SNR)