Direktur RDUD dr. R. Soedjono Selong, dr. HM. Hasbi Santoso, M.Kes saat memberikan keterangan pada media (foto/istimewa) 


SUARANUSRA.COM - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soedjono Selong, dr. HM. Hasbi Santoso, M.Kes menepis jika penyebab salah seorang anak asal Desa Kembang Kerang meninggal karena lambannya penanganan untuk dilakukan CT Scan, apalagi dengan alasan keluarga pasien tidak memiliki biaya untuk tindakan itu. 

Diterangkan dr. Hasbi, secara medis pasien yang mengalami kondisi kritis atau dalam kondisi tidak sadarkan tidak boleh dilakukan tindakan CT Scan. Apalagi, kondisi korban saat itu terang Hasbi mengalami radang di bagian kepala. 

"Yang bersangkutan itu sudah sakit radang di bagian kepala. Tidak boleh dibawa ke CTScan,” katanya. Jumat (19/07/2024). 

Terkait dengan tudingan Kepala Desa Kembang Kerang yang menyebut pasien tidak ditangani baik oleh pihak RSUD Soedjono karena tidak memiliki biaya, dr. Hasbi membantah keras tudingan itu.

Bahkan dia menegaskan siap mengundurkan diri dari jabatan Direktur RSUD Soedjono, jika ada masyarakat Lombok Timur yang tidak tertangani dengan alasan tidak ada biaya. "Tidak ada itu; Saya siap mundur jadi Direktur apabila ada warga Lombok Timur yang sakit tidak punya biaya lalu tidak ditangani cepat di RSUD Soedjono Selong ini," katanya lugas. 

Malahan dia menyayangkan kenapa Kepala Desa Kembang Kembang tidak membantu keluarga pasien mengurus kepesertaan BPJS Kesehatan pasien. Padahal kata dia, berdasarkan database, pasien tersebut sudah beberapa kali mendapat perawatan di RSUD Soedjono. 

“Saya cek di data, pasien itu kerap sekali ke RSUD Soedjono, lalu kenapa tidak diurus BPJS warganya oleh kades tersebut. seharusnya itu dulu yang diurus,” tandasnya. (SN/01)