SUARANUSRA.COM – Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram (Unram) membantu mengembangkan pendidikan di pelosok desa melalui aksi nyata dengan membuat 5 Pojok Literasi.

Hal itu dilakuakan guna meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM daerah pelosok. Mahasiswa yang tergabung dalam tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) itu membentuk 5 pojok literasi yang tersebar di 5 Dusun di Desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.

Ketua Tim Pelaksana, Fitriatul Amriani menerangkan tema yang diusung dalam program itu adalah Desa Cerdas.

Tema itu dipilih karena melihat kondisi sasaran masyarakat yang masih terbelakang dalam hal pendidikan disebabkan fasilitas, sarana dan prasarana, maupun tenaga pengajar yang belum sepenuhnya memadai.

“Adanya 5 pojok literasi ini sebagai langkah kecil dari kami untuk membantu pendidikan di daerah ini lebih berkembang,” tutur mahasiswi itu. Selasa (08/08/2023).

Masih kata kata Fitri, di 5 pojok literasi itu juga akan dilaksanakan kegiatan belajar mengajar berbasis teknologi digital selama 3 bulan, dari Agustus hingga Oktober.

“Program itu tetap kita lakukan kendati sinyal seluler sangat minim bahkan tidak ada (blankspot, red) di beberapa tempat,” ujarnya.

Meskipun demikian dikatakan dia, sudah banyak masyarakat bahkan anak-anak yang sudah lihai memainkan ponsel dan bermain game online dengan bantuan sinyal wifi.

Ia juga menerangkan, sasaran utama dari program tersebut adalah anak-anak SD yang rata-rata masih belum lancar membaca.

“Jadi kami sudah memiliki jadwal pada hari Sabtu dan Minggu setiap minggunya untuk datang mengajar anak-anak SD di masing-masing pojok literasi. Sebagai bentuk foll up program, kami juga mengajar ke sekolah, setidaknya sekali dalam seminggu,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Desa Seriwe, Abdul Wahid. Dia menuturkan, di Desa Seriwe masih banyak anak-anak SD kelas 3 sampai 5 yang belum lancar membaca.

“Dari 5 SD yang ada di Desa Seriwe ini rata-rata memang kelas 3 sampai kelas 5 belum lancar membaca, bahkan ada yang benar-benar belum bisa yang kelas 3, karena dulu kan saya sebelum naik jadi Sekdes saya sempat jadi guru di sini,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Seriwe, Hudayana menerangkan sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas program yang dicanangkan oleh 10 mahasiswa yang telah menginisiasi program tersebut.

“Kami ucapkan terima kasih banyak karena telah memilih desa kami. Memang dari segi pendidikan, kami disini masih sangat kurang dan terbelakang dari tempat-tempat lain. Semoga dengan kehadiran adik-adik mahasiswa ini bisa memberikan dampak yang positif untuk sektor pendidikan,” ucapnya.

Di sisi lain, kesan yang sama diberikan oleh guru dari semua sekolah di Desa Seriwe. Bahkan Guru di salah satu sekolah bahkan sempat terkejut saat pertama kali didatangi, karena menurut pengakuannya, sekolah tersebut belum pernah disentuh oleh KKN atau program pengabdian lainnya.

“Awalnya saya bingung ini ada apa banyak mahasiswa yang tiba-tiba datang, karena memang sekolah ini setau saya belum pernah didatangi oleh KKN, makanya agak kaget” tutur Ibu Lela Anggraini, guru SDI Malabari Setapuk.

Selain 5 pojok literasi, terdapat beberapa program lain yang telah dan akan dijalankan seperti seminar dan diskusi kepemudaan, workshop pemasaran produk olahan rumput laut, sekolah alfabet untuk orang tua, taman iqro, dan kelas pengembangan minat baca dengan metode fun reading yang merupakan inti program yang dilaksanakan di masing-masing pojok literasi.

Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) merupakan program nasional yang langsung mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI kepada Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) yang terpilih melalui proses seleksi proposal.

Pada tahun ini, terdapat 2110 proposal dari 346 perguruan tinggi seluruh Indonesia yang bersaing untuk mendapatkan program tersebut. (SNR)